Entah
apa yang direncanakan semesta..
Tanpa
tanda tanpa cerita ia pertemukan kita
Tanpa
belas dan tanpa kata ia alirkan rasa
Membuat
jiwa ini terlunta
Seperti
air yang mengaliri tanah yang gersang
Rangkaian kata dan kisah seperti menina-bobokan..
Memberikan
air susunya pada bayi yang kelaparan
Sampai
terlelap ia dalam senyuman
Wahai
engkau yang dikirimkan semesta
Sudah
selesaikah tugasmu mengenyangkan diriku?
Mengapa
masih terasa haus dan lapar?
Dan
mengapa kau seperti sirna ditelan masa?
Entah
apa yang direncanakan semesta
Aku
tak tahu jawabannya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar